Monday, 8 October 2018

Apresiasi Puisi: Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, dan Ayat-ayat Api Karya Sapardi


Puisi-puisi Sapardi dikenal sebagai puisi yang sangat sopan, sangat gramatikal, dan sangat lembut. Semula sang penyair tidak pernah dikaitkan dengan puisi-puisi proses atau kritik sosial, namun kesan itu hilang setelah ia menulis Ayat-ayat Api (2000). Meskipun ada kesan bahwa puisi-puisi Sapardi Djoko Damono kebanyakan adalah puisi kamar yang harus dibaca dalam keadaan sunyi, namun banyak juga puisi-puisinya yang sangat populer dan dideklamasikan dalam lomba-lomba deklamasi serta dapat dikategorikan sebagai puisi auditorium.

Kepenyairan Sapardi Djoko Damono membentang sejak tahun 1960-an hingga saat ini. Kumpulan puisinya terakhir berjudul Ayat-ayat Api yang antara lain memaparkan huru-hara kerusuhan di Solo dan Jakarta yang mengakibatkan banyak orang mati terbakar didalam toko.

Kepenyairannya tidak mengganggu penjelajahannya dalam dunia ilmu sastra, sampai beliau menjadi pakar sastra, Dekan fakultas Sastra UI, dan terakhir sebagai anngota Komisi Disiplin Ilmu Sastra dan Filsafat, Direktur jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Kumpulan puisi-puisinya adalah DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), Perahu Kertas (1984), Sihir Hujan (1989), Hujan Bulan Juni (1994), dan Ayat-ayat Api (2000).

Puisinya yang berjudul Aku Ingin merupakan puisi yang sangat populer karena sering dikutip dalam sinetron dan dijadikan lirik lagu pop remaja. Sapardi sempat mengeluh karena pengutipan tersebut tanpa izin dan ada kesalahan dalam kosa katanya.

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


Dalam puisi Aku Ingin penyair ingin menyampaikan bahwa cinta sejadi itu tidak perlu dinyatakan dalam kata-kata yang berbunga-bunga, atau disertai janji-janji muluk. Cinta sejadi katang bersifat misterius, yaitu dengan kata yang tak sempat diucapkan. Cinta antara makhluk itu begitu sederhana dan luluh bersatu seperti luluhnya kayu dalam api yang menjadikannya abu.

Cinta sejadi juga tidak perlu isyarat-isyarat. Hati kedua insan yang saling bertaut dan membuat keduanya lebur dan musnah bersama seperti awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Setelah awan dan hujan menyatu, mereka berdua siap dalam ketiadaan.

"Hujan Bulan Juni" adalah sajak terbaik Sapardi dalam kumpulan puisi yang berjudul sama. Hujan bulan Juni adalah lambang dari peristiwa yang datang pada waktu yang tidak tepat. Bulan Juni adalah musim kemarau saat semestinya hujan tidak datang. Peristiwa ini mungkin mengungkapkan kerinduan penyair terhadap seseorang (dirahasiakan rintik rindunya / kepada pohon berbunga itu) yang dibarengi dengan ketabahan, kebijakan, dan kearifan. Tabah karena mampu mampu merahasiakan rintik rindunya kepada pohon berbunga; bijak karena mampu menghapus jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu dijalanl arif karena mampu membiarkan hal-hal yang tidak terucapkan untuk diserap oleh akar pohon bunga.

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


Puisi "Ayat-ayat Api" berkisah tentang api yang melalap kota Solo (kota kelahiran penyair) dan kota Jakarta (tempat penyair bermukim) pada bulan Mei 1998 yang penuh malapetaka. Kata penghujan di dalam puisi ini berarti malapetaka. Sementara kemarau yang malamnyadingi, langitnya bersih seolah-olah hilang. Kemarau disini melambangkan kebahagiaan. Musim kemarau yang bahagia itu siangnya menawarkan bunga randu alas dan kembang calung yang dijemput angin (semua lambang menunjukkan kebahagiaan). Sementara itu masyarakat Jawa dan Indonesia biasanya adalah masyarakat penyabar seperti bukit-bukit yang tidak mudah tersinggung. Namun, ternyata di bulan Mei itu mereka ganas, liar merusak, merampas, memperkosa, membunuh, menjarah, dan membakar gedung-gedung sampai-sampai mereka ikut terbakar di dalamnya karena digerakkan oleh segolongan orang yang tidak bertanggung jawab.

Penyair juga tidak melihat lagi suasana orang-orang yang sabar menghadapi malapetaka dengan ikhlas meskipun mereka diusir kerumunan bunga dan kawanan burung. Pada bulan Mei 1998 itu penyair melihat manusia Indonesia yang berbeda. Karena itu ayat-ayatnya digambarkan seperti menjadi ayat-ayat api. Keganasan api itu seperti keganasan manusia yang mengamuk pada peristiwa Mei 1998. Penyair merindukan suasana sejuk dan aman seperti kemarau yang senantiasa dahaga / yang dirindukan penghujan.


Ayat-ayat Api



Mei, bulan kita itu belum ditinggalkan penghujan
di mana gerangan kemarau, yang malamnya dingin
yang langitnya bersih: yang siangnya menawarkan
bunga randu alas dan kembang calung, yang dijemput
angin

Di bukit-bukit yang tidak mudah tersinggung,
yang lebih suka menunggu sampai penghujan,
dengan ikhlas meninggalkan kampung-kampung
(diusir kerumunan bunga dan kawanan burung),

di mana gerangan kemarau, yang senantiasa dahaga

yang suka menggemaskan, yang dirindukan penghujan

(Ayat-ayat Api, 2000)

Wednesday, 18 October 2017

Contoh Pertanyaan dan Tips Menjawab Wawancara Kerja

1. SIAPA NAMA ANDA? DARI MANA ASAL KOTA ANDA?
Ceritakan lengkap dan lugas latar belakang diri Anda.

2. APA HOBBY ANDA DAN KESUKAAN ANDA?
Baca buku, seminar, mendatangi pameran, dan berkenalan dg orang sukses, koleksi buku
motivasi, dll.

3. APA PEKERJAAN YANG PALING ANDA SUKAI DAN YANG PALING TIDAK ANDA SUKAI?
Setiap pekerjaan bagi saya selalu ada dua sisi tersebut, dan yang penting bahwa apapun tugas itu saya harus secara bertanggung jawab menyelesaikan sampai tuntas, karena kepuasan ditentukan dari hasil kerja bukan pekerjaannya.

4. APA AKTIFITAS KESEHARIAN ANDA DIRUMAH SELAMA BELUM BEKERJA?
Saya berlatih komputer, membaca buku, menjalin komunikasi dengan orang yang sudah bekerja/
berwirausaha guna menambah wawasan, dan mengikuti kegiatan kemasyarakatan.

5. ANDA TERMASUK TIPE ORANG YANG BAGAIMANA MENURUT ANDA?
Saya pribadi pembelajar, saya memahami bahwa saya harus
terus mengasah diri agar lebih baik. Dengan belajar saya bisa menjadi pribadi terbuka, pribadi yang bisa bekerjasama dan bergaul di dunia
kerja.

6. SIKAP-SIKAP DAN SUASANA HIDUP YANG BAGAIMANA YANG TIDAK ANDA SUKAI?
Ceritakan lengkap dan lugas latar belakang diri Anda.

7. APA PRINSIP HIDUP ANDA? Hidup adalah belajar, bekerja adalah belajar, maka saya harus siap untuk berubah menjadi lebih baik.

8. APA KEINGINAN ANDA JIKA ANDA SUDAH BEKERJA?
Belajar lebih giat dan aktif kepada
yang lebih senior/sukses dan memanfaatkan hasil kerja untuk peningkatan kualitas diri dan keluarga.

9. APA HAMBATAN YANG KIRA-KIRA PERLU ANDA ANTISIPASI KETIKA ANDA BEKERJA?
Saya yakin bahwa tantangan selalu ada dalam karir saya, Jika itu masalah pekerjaan saya akan
konsultasikan jika tidak mampu menyelesaikan sendiri, dan jika itu masalah pribadi, maka saya
harus pastikan tidak mengganggu pekerjaan saya.

10. APA KEINGINAN ANDA DALAM JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG?
Saya harus lebih keras berusaha agar saya segera berhasil bekerja dan pantang menyerah, sehingga saya bisa meningkatkan kualitas diri saya dengan memanfaatkan hasil kerja sampai akhirnya saya bisa mencapai level kehidupan dan
kebahagiaan lebih tinggi..

11. MENGAPA ANDA INGIN BEKERJA?
Aktualisasi diri, amalkan ilmu, pengambdian ummat dan mengembangkan diri.

12. APA ANDA YAKIN BISA BEKERJA DENGAN
BAIK?
Saya akan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru saya, saya yakin dengan tetap rasa hormat dan dedikasi yang tinggi saya akan bekerja dengan baik juga bersama teamwork.

13. DARI MANA ANDA TAHU INFORMASI LOWONGAN KERJA INI?
Internet, koran, kawan, saudara, dan lain-lain. Karena saya yakin maka
saya dengan niatan yakin saya melamar ke perusahaan …….. ini.

14. APAKAH ANDA SEDANG MELAMAR KETEMPAT LAIN?
Bagi saya ini kesempatan yang
harus saya ambil, jikalau saya diberikan kesempatan bekerja di perusahaan ini, maka saya akan dedikasikan diri dengan bekerja keras. Saya yakin jika saya memanfaatkan peluang ini dengan baik maka hasilnya akan lebih baik. Saya akan jaga amanah ini dengan tanggungjawab.

15. APA JAMINAN ANDA JIKA ANDA DITERIMA KERJA?
Kejujuran bagi saya yang harus saya jaga, amanah terhadap pekerjaan dan menjaga rasa hormat adalah hal penting yang harus ada
dalam kinerja saya sehari-hari.

16. APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG PERUSAHAAN INI? Perusahaan ini bergerak dibidang komputer, maka ketelitian, kecermatan dan hati-hati harus saya pastikan jika saya bekerja disini. Perusahaan ini mengutamakan
kedisiplinan, dan saya siap mengikutinya.

17. MENGAPA ANDA KELUAR KERJA?
Saya keluar kerja dengan baik, dan saya telah mengambil keputusan itu dan saya bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Yang pasti bagaimanapun saya dulu bekerja, saya jelas mendapatkan banyak manfaat, dan sekarang saya harus lebih baik dan lebih hebat dalam
bekerja dengan bekal pengalaman saya.

18. APAKAH ANDA SIAP BEKERJA LEMBUR?
Saya akan memanajemeni waktu kerja dengan produktif agar tidak banyak waktu terbuang, dan
jika memang harus lembur jelas sudah menjadi kewajiban saya sebagai pegawai untuk mematuhinya.

19. APAKAH ANDA SIAP DITEMPATKAN/ BEKERJA DI LUAR KOTA?
Jikalau perusahaan menghendaki saya siap di dalam kota juga siap,
karena dimanapun saya bekerja saya harus bekerja baik demi masa depan perusahaan dan
diri saya.

20. APAKAH ANDA PERNAH
BEKERJA?
Saya pernah melakukan magang kerja/observasi ke dunia kerja di PT__________ selama 3 bulan dan banyak hal yang saya peroleh dari pengalaman tersebut untuk menjadi pribadi dan pegawai yang baik.

Monday, 18 September 2017

Nasehat dari Jack Ma, Motivasi Hidup Sukses

Jack Ma merupakan seorang pembisnis berkebangsaan China. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.

(Image source: http://cnbc.com)

Dalam acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi KBS Korea Selatan, Jack Ma bercerita kepada anak-anak muda Korea Selatan tentang bagaimana caranya bisa sukses dalam hidup, serta penyesalan-penyesalan apa yang ia hadapi. Menurutnya ada garis waktu yang harus kita hadapi dalam kehidupan, dimulai dari kita menginjak usia 20 tahun dan terus berjalan hingga berakhir diusia 60 tahun.

Ini yang ia katakan.

Sebelum Anda menginjak usia 20 tahun, jadilah murid yang baik yakni untuk mendapat pengalaman. Jangan pernah khawatir membuat kesalahan, jika Anda jatuh Anda bisa bangkit lagi. Jika Anda jatuh, bangkit lagi.Nikmatilah, Anda baru berusia 20-an, nikmatilah pertunjukannya.

Menjelang Anda usia 30 ikutlah seseorang, tidak masalah ikut perusahaan kecil, karena umumnya diperusahaan besar bagus untuk Anda mempelajari sebuah proses, Anda adalah bagian dari mesin besar. Tapi diperusahaan kecil, Anda dapat belajar tentang passion dan semangat, Anda belajar tentang mimpi dan akan mempelajari banyak hal dalam satu waktu. Jadi sebelum Anda usia 30 bukan perusahaan mana yang Anda tuju tapi bos mana yang akan anda ikuti. Karena bos yang baik akan mengajari Anda cara yang berbeda.

Antara usia 30-40 tahun, Anda perlu benar-benar memikirkan apakah ingin bekerja sendiri ataukan ingin  menjadi entrepreneur. Dan yang jelas Anda harus benar-benar melakukan apa yang Anda kuasai. Jangan pernah berfikir untuk memulai sesuatu yang baru, karena itu sudah sangat terlambat. Anda bisa saja sukses tetapi tingkat pengorbanannya terlalu tinggi. 

Jadi antara usia 40-50 tahun, Anda harus mengerjakan hal-hal yang memang Anda kuasai. Tapi bagi anda yang berusia 50-60 tahun, bekerjalah untuk anak muda karena anak muda bekerja lebih baik dari pada Anda. Jadi andalkanlah mereka, beri prestasi kepada mereka dan pastikan mereka bekerja dengan baik.

Mengenai penyesalan Jack Ma sempat mengatakan bahwa banyak yang ia sesali. Ia menyesal bertemu dengan media, ia menyesal berbicara didepan publik, karena seharusnya ia bisa melindungi privasinya.  Ia menyesal bekerja begitu keras, dan menghabiskan waktu minim dengan keluarganya. Dan ia juga mengatakan jika saya memiliki kesempatan untuk hidup yang berbeda, saya tidak akan pernah melakukan hal ini semua. Karena istri saya sempat berkata "Kamu bukan milik saya. Kamu adalah milik Alibaba".

Tapi hidup ini sangat singkat, semua ini bicara tenang pengalaman. Orang memandang dari sisi yang berbeda, beberapa orang berfikir Anda kaya, Anda sukses tapi sebetulnya tidak. Beberapa orang mengira Anda tidak memiliki uang, ia orang yang menyedihkan, tapi bisa saja tidak, setiap orang punya jalan hidupnya sendiri.

Jack Ma pun sempat sedih, ia mengatakan saya menangis karena punya banyak masalah yang orang lain tidak bayangkan. Saya mendirikan perusahaan, memperkerjakan 4ribu orang-orang muda dan menjalankan untuk lebih dari 500 juta orang. Jika 500 juta orang 1% nya saja adalah orang-orang jahat, maka artinya Anda bekerja untuk 5juta orang jahat. Jadi itu sangat memusingkan. Tapi saat ini sudah terlambat untuk menyesal. Lupakan tentang penyesalan dan pikirkan saya masih punya 10-20 tahun lagi, nikmati pertunjukannya dan nikmatilah perjalanannya.

Thursday, 14 September 2017

Filosofi Kehidupan, Antara Pemenang dan Pecundang




Hari yang lelah, sepertinya butuh sedikit hiburan. Tapi bukan hiburan ngelawak yang ingin saya share, hehe. We all need a shot of motivation and inspiration, biar tetap semangat. Keep reading yak..

Antara Pemenang dan Pecundang, Ini Dia Kata Iwan Sunito.

Pemenang selalu memiliki program.
Pecundang selalu memiliki alasan.

Pemenang berkata "Biarkan aku melakukan untuk Anda".
Sedangkan pecundang berkata "Itu bukan pekerjaan saya".

Pemenang berkata, "Itu mungkin sulit tetapi ada kemungkinan".
Lalu pecundang berkata sebaliknya, "Itu memungkinkan tetapi sulit".

Ketika seorang pemenang membuat kesalahan, dia bilang "Saya salah".
Ketika seorang pecundang membuat kesalahan dia bilang "It wasn't my fault, itu bukan salahku".

Seorang pemenang selalu membuat komitmen.
Seorang pecundang hanya sering membuat janji.

Pemenang punya mimpi.
Pecundang punya rencana kotor.

Pemenang bilang "Saya harus melakukan sesuatu".
Pecundang bilang "Sesuatu harus segera dilakukan".

Pemenang adalah bagian dari tim.
Pecundang, terlepas dari tim. 

Pemenang melihat keuntungan.
Pecundang melihat rasa sakit.

Pemenang melihat kemungkinannya.
Pecundang hanya melihat masalahnya.

So, intinya adalah... a winning attitude separates winners and losers. Sikap menang memisahkan antara pemenang dan pecundang.  Loser focus on what they are going through, champions focus on where they are going to. Bahwa pecundang fokus pada apa yang mereka alami, sedangkan para juara fokus pada arah kemana tujuan mereka. Selesai..



Monday, 11 September 2017

Tidak Perlu Diumbar. Karena Kebahagiaan yang Hakiki itu?



Tetap tenang dan nikmati dulu yang sedang kita rasakan, tidak perlu kebahagiaan yang kita rasakan selalu diumbar dimedia sosial. Diumbar? lagi pula apa gunanya bagi orang lain?

Baiknya kita pikirkan lebih dulu. Semua orang setuju berlebihan itu tidak baik, cukup ekspresikan sewajarnya saja. Bila perlu buat saja puisi, sajak, ataupun kata-kata bijak. Karena hal seperti itu lebih responsive, tidak seperti mengumbar yang mungkin kita tidak tahu menjadi orang lain malah merasa iri. Bukankah itu tidak baik? Dunia sekarang tidak sebaik dulu, hati kita pun begitu. Ada hati yang dulu murni sekarang busuk dan jijik. Sudah banyak yang mulut dan tangannya menjadi senjata, berhati-hatilah karena sewaktu-waktu dunia akan terlihat nista.

"Janganlah engkau terlalu senang (bangga). Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri." (QS. al-Qashas:76)
Milikilah kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan yang hanya bersuka cita. Bukan kebahagiaan yang hanya untuk menindas orang lain karena kemewahan dunia. Terlebih lagi, hal semacam itu tidak pantas dikatakaan kebahagiaan. Hanya kebahagiaan yang munafik alias kesenangan saja.

"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS. Ali Imran:188)

Kebahagiaan yang berada dalam jalur yang benar dan dalam rangka membahagiakan orang lain adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Swt. Semoga kita adalah orang yang memiliki kebahagiaan itu sampai akhirat nanti.


Tuesday, 13 December 2016

KHUTBAH JUM'AT: Fenomena Internasional Lapar Ayah, Bag. 2

KHUTBAH JUM'AT: Fenomena Internasional Lapar Ayah, Bag. 2




Al-Qur'an menyebutkan ada 19 ayat dialog antara orang tua dengan anak dengan berbagai tema. Ini hasil sebuah penelitian mahasiswa pasca sarjana Universitas Ummul Quro di Makkah al mukarramah,  hasil penelitian beliau seputar ayat-ayat pendidikan dan ternyata ditemukan ada 17 ayat di 9 surat. 14 ayat dari 17 ayat itu dialog antara ayah dengan anak. Sisanya, hanya dua ayat saja yang menggambarkan dialog antara anak dengan ibu, dan satu dialog antara anak dengan tanpa nama.



Yang ingin saya garis bawahi bahwa ternyata pendidikan Al-Qur'an lewat dialog antara ayah dengan anak  perbandingannya dengan ibu dengan anak adalah 14:2. Ini menunjukkan betapa pentingnya dialog intens antara ayah dengan anak. Tapi mohon maaf, kebanyakan ayah bisu. Ayah bisu adalah ayah-ayah yang tidak pandai berdialog dengan anaknya, kecuali perintah dan marah. Kata yang paling tidak enak didengar anak adalah, "belajar!", "sudah sholat apa belum?!", tapi ayahnya tidak menjadi teladan yang baik.

Apa yang terjadi pada akhirnya? lihat, anak-anak lelakimu salah menyalurkan nyali kelelakiannya, dia lakukan geng motor itu. Ini akibat anak-anak lelakimu tidak kau didik bagaimana cara menyalurkan keberanian sebagai laki-laki dia kemudian menjadi pelaku geng motor itu. Kalau anda telusuri dipenjara-penjara penyebab narkoba, adalah akibat anak-anak yang  kehilangan bimbingan para ayah. Ada banyak. Ada banyak anak ketika ayahnya pulang kerja, anak lebih memilih mengurung diri dikamar atau keluar yang penting tidak melihat muka ayah dan tidak berbicara dengan ayah karena pembicaraan ayah sudah dihafal hanya itu-itu saja, seperti lelaki yang kekurangan bahan untuk berdialog dengan anaknya.

Para ayah... anakmu, butuh ciuman kening darimu. Para ayah... jika kamu terlambat pulang, peluk anakmu. Peluk anak lelakimu. Alam bawah sadarnya menyadari, setelah kau peluk anakmu mungkin dia menangis karna dia sudah menemukan kembali ayahnya. Kenakalannya  adalah ekspresi karena dia sebal dengan ayahnya. Ada banyak ayah kehilangan anaknya, ayah yang tidak mengerti perkembangan anaknya. Anda tahu kenapa ada banyak lelaki banci saat ini? kenapa ada banyak generasi banci saat ini? adalah karena mereka kurang asupan maskulinitas dari jiwa ayah sehingga anak-anak terlalu dekat dengan ibunya. Di TK tidak ada guru laki-laki, semua guru perempua.
KHUTBAH JUM'AT: Fenomena Internasional Lapar Ayah, Bag. 1

KHUTBAH JUM'AT: Fenomena Internasional Lapar Ayah, Bag. 1

"Jangan Gagal Jadi Ayah". Berikut adalah kutipan khutbah Jum'at oleh Ustadz Bachtiar Nasir, Lc. MM. di Masjid Agung Al-Makmur, Banca Aceh.
 





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Maaf saya ingin memanggil anda, para ayah, para lelaki dan pemuda, anda adalah pewaris jiwa kesatria, anda adalah orang yang telah diberikan rahmat Allah SWT dengan semua jiwa kelelakian anda untuk umat Islam di Indonesia khususnya. Mudah-mudahan keluar dari forum Jum'atan maktubah ini, sajian Allah ini, kita tidak keluar dalam keadaan sia-sia. Yang saya maksud mudah-mudahan keluar dari masjid yang mulia ini bertambahlah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT azza wajalla, dan merugilah seandainya kita tinggalkan masjid ini, jamuan Jum'atan ini  lalu tidak bertambah taqwa kita kepada Allah SWT. Selaku khatib saya memohon kepada Allah azza wajalla, mudah-mudahan saya bisa mengemban amanah berdiri dimimbar ini agar waktu dan kesempatan hebat ini tidak sia-sia. Untuk itu, saya akan mencoba yang terbaik yang saya yakini dan siapkan jiwa anda untuk menerimanya dengan sebaik-baiknya.

Tema yang akan kami sampaikan pada kesempatan kali ini adalah "Menjadi Ayah yang Amanah". Menjadi ayah yang amanah, latar belakang tema ini kami ambil dari fenomena internasional dalam sebuah konferensi ayah dunia bahwa, ternyata sesuai dengan ilmu pendidikan baik pendidikan Islam maupun modern ternya penyebab sosial perilaku penyimpangan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah "Lapar Ayah" (father hunger). Fenomena anak-anak yang lapar nasehat ayah, anak-anak yang lapar belaian dan pelukan ayah, anak-anak yang lapar waktu ayah, anak-anak yang lapar pengorbanan ayah, inilah penyebab utama sosial didunia saat ini.

Dalam kitab Tuhfatul Maudud, Ibnul Qoyyim menjelaskan bahwa penyebab kerusakan sosial dimasyarakat, penyimpangan perilaku pada anak-anak ketika ditelusuri maka akar masalahnya adalah, penyebab utama masalahnya adalah, para ayah yang tidak amanah. Ayah yang tidak amanah terhadap anak-anak inilah yang menyebabkan fenomena lapar ayah dimuka bumi saat ini.

Buat adik-adik, anak-anakku yang masih muda, tema khutbah Jum'at pada hari ini jangan kalian jadikan sebagai sarana untuk menyudutkan ayah. Apa yang saya sampaikan adalah posisi saya sebagai khatib yang tidak pantas bagi kalian untuk menjadikan ini sebagai sarana untuk menyerang ayah. Tidak!! Tetap fa laa taqul lahuma uffin, anak-anakku siapapun ayahmu dia adalah orang yang tetap harus kalian mintakan ridhonya, kalian mintakan nasehatnya. Siapapun wahai anak-anakku, kalian bukan siapa-siapa tanpa ayahmu. Ayahmu yang menafkahimu, dan kalian bisa hadir didunia ini adalah karena ayahmu. Kalau ada pesan penting yang perlu kalian ambil wahai anak muda, wahai anak-anakku sekalian, wahai generasi muda, agar kalian bisa menjadi generasi kesatria.

"Menikah, tidak cukup hanya dengan kerja dan cinta"

Ya walaupun pada umumnya para pemuda menikah dasarnya cuma dua, kerja dan cinta. Tidak cukup, sayang. Kalian butuh yang namanya ilmu berperan menjadi orang tua yang amanah (parenting). Kalian butuh ilmu yang namanya mengelola keuangan keluarga. Kalian harus paham sikologi yang namanya women, perempuan itu. Kalian harus belajar ilmu almuasyaroh bil ma'ruf, bagaimana caranya memperlakukan istri dengan baik. Kalian perlu belajar ilmu yang namanya reproduksi, ilmu reproduksi pada seorang perempuan. Kalian juga perlu mengenal dan jangan menikah sebelum khatam membaca bab nikah. Kalian masih perlu belajar ilmu sikologi. Kalian juga perlu belajar ilmu hukum tentang hukum positif dalam masalah berumah tangga. Banyak yang perlu kalian pelajari.