Monday, 18 September 2017

Nasehat dari Jack Ma, Motivasi Hidup Sukses

Jack Ma merupakan seorang pembisnis berkebangsaan China. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.

(Image source: http://cnbc.com)

Dalam acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi KBS Korea Selatan, Jack Ma bercerita kepada anak-anak muda Korea Selatan tentang bagaimana caranya bisa sukses dalam hidup, serta penyesalan-penyesalan apa yang ia hadapi. Menurutnya ada garis waktu yang harus kita hadapi dalam kehidupan, dimulai dari kita menginjak usia 20 tahun dan terus berjalan hingga berakhir diusia 60 tahun.

Ini yang ia katakan.

Sebelum Anda menginjak usia 20 tahun, jadilah murid yang baik yakni untuk mendapat pengalaman. Jangan pernah khawatir membuat kesalahan, jika Anda jatuh Anda bisa bangkit lagi. Jika Anda jatuh, bangkit lagi.Nikmatilah, Anda baru berusia 20-an, nikmatilah pertunjukannya.

Menjelang Anda usia 30 ikutlah seseorang, tidak masalah ikut perusahaan kecil, karena umumnya diperusahaan besar bagus untuk Anda mempelajari sebuah proses, Anda adalah bagian dari mesin besar. Tapi diperusahaan kecil, Anda dapat belajar tentang passion dan semangat, Anda belajar tentang mimpi dan akan mempelajari banyak hal dalam satu waktu. Jadi sebelum Anda usia 30 bukan perusahaan mana yang Anda tuju tapi bos mana yang akan anda ikuti. Karena bos yang baik akan mengajari Anda cara yang berbeda.

Antara usia 30-40 tahun, Anda perlu benar-benar memikirkan apakah ingin bekerja sendiri ataukan ingin  menjadi entrepreneur. Dan yang jelas Anda harus benar-benar melakukan apa yang Anda kuasai. Jangan pernah berfikir untuk memulai sesuatu yang baru, karena itu sudah sangat terlambat. Anda bisa saja sukses tetapi tingkat pengorbanannya terlalu tinggi. 

Jadi antara usia 40-50 tahun, Anda harus mengerjakan hal-hal yang memang Anda kuasai. Tapi bagi anda yang berusia 50-60 tahun, bekerjalah untuk anak muda karena anak muda bekerja lebih baik dari pada Anda. Jadi andalkanlah mereka, beri prestasi kepada mereka dan pastikan mereka bekerja dengan baik.

Mengenai penyesalan Jack Ma sempat mengatakan bahwa banyak yang ia sesali. Ia menyesal bertemu dengan media, ia menyesal berbicara didepan publik, karena seharusnya ia bisa melindungi privasinya.  Ia menyesal bekerja begitu keras, dan menghabiskan waktu minim dengan keluarganya. Dan ia juga mengatakan jika saya memiliki kesempatan untuk hidup yang berbeda, saya tidak akan pernah melakukan hal ini semua. Karena istri saya sempat berkata "Kamu bukan milik saya. Kamu adalah milik Alibaba".

Tapi hidup ini sangat singkat, semua ini bicara tenang pengalaman. Orang memandang dari sisi yang berbeda, beberapa orang berfikir Anda kaya, Anda sukses tapi sebetulnya tidak. Beberapa orang mengira Anda tidak memiliki uang, ia orang yang menyedihkan, tapi bisa saja tidak, setiap orang punya jalan hidupnya sendiri.

Jack Ma pun sempat sedih, ia mengatakan saya menangis karena punya banyak masalah yang orang lain tidak bayangkan. Saya mendirikan perusahaan, memperkerjakan 4ribu orang-orang muda dan menjalankan untuk lebih dari 500 juta orang. Jika 500 juta orang 1% nya saja adalah orang-orang jahat, maka artinya Anda bekerja untuk 5juta orang jahat. Jadi itu sangat memusingkan. Tapi saat ini sudah terlambat untuk menyesal. Lupakan tentang penyesalan dan pikirkan saya masih punya 10-20 tahun lagi, nikmati pertunjukannya dan nikmatilah perjalanannya.

Thursday, 14 September 2017

Filosofi Kehidupan, Antara Pemenang dan Pecundang




Hari yang lelah, sepertinya butuh sedikit hiburan. Tapi bukan hiburan ngelawak yang ingin saya share, hehe. We all need a shot of motivation and inspiration, biar tetap semangat. Keep reading yak..

Antara Pemenang dan Pecundang, Ini Dia Kata Iwan Sunito.

Pemenang selalu memiliki program.
Pecundang selalu memiliki alasan.

Pemenang berkata "Biarkan aku melakukan untuk Anda".
Sedangkan pecundang berkata "Itu bukan pekerjaan saya".

Pemenang berkata, "Itu mungkin sulit tetapi ada kemungkinan".
Lalu pecundang berkata sebaliknya, "Itu memungkinkan tetapi sulit".

Ketika seorang pemenang membuat kesalahan, dia bilang "Saya salah".
Ketika seorang pecundang membuat kesalahan dia bilang "It wasn't my fault, itu bukan salahku".

Seorang pemenang selalu membuat komitmen.
Seorang pecundang hanya sering membuat janji.

Pemenang punya mimpi.
Pecundang punya rencana kotor.

Pemenang bilang "Saya harus melakukan sesuatu".
Pecundang bilang "Sesuatu harus segera dilakukan".

Pemenang adalah bagian dari tim.
Pecundang, terlepas dari tim. 

Pemenang melihat keuntungan.
Pecundang melihat rasa sakit.

Pemenang melihat kemungkinannya.
Pecundang hanya melihat masalahnya.

So, intinya adalah... a winning attitude separates winners and losers. Sikap menang memisahkan antara pemenang dan pecundang.  Loser focus on what they are going through, champions focus on where they are going to. Bahwa pecundang fokus pada apa yang mereka alami, sedangkan para juara fokus pada arah kemana tujuan mereka. Selesai..



Monday, 11 September 2017

Tidak Perlu Diumbar. Karena Kebahagiaan yang Hakiki itu?



Tetap tenang dan nikmati dulu yang sedang kita rasakan, tidak perlu kebahagiaan yang kita rasakan selalu diumbar dimedia sosial. Diumbar? lagi pula apa gunanya bagi orang lain?

Baiknya kita pikirkan lebih dulu. Semua orang setuju berlebihan itu tidak baik, cukup ekspresikan sewajarnya saja. Bila perlu buat saja puisi, sajak, ataupun kata-kata bijak. Karena hal seperti itu lebih responsive, tidak seperti mengumbar yang mungkin kita tidak tahu menjadi orang lain malah merasa iri. Bukankah itu tidak baik? Dunia sekarang tidak sebaik dulu, hati kita pun begitu. Ada hati yang dulu murni sekarang busuk dan jijik. Sudah banyak yang mulut dan tangannya menjadi senjata, berhati-hatilah karena sewaktu-waktu dunia akan terlihat nista.

"Janganlah engkau terlalu senang (bangga). Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri." (QS. al-Qashas:76)
Milikilah kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan yang hanya bersuka cita. Bukan kebahagiaan yang hanya untuk menindas orang lain karena kemewahan dunia. Terlebih lagi, hal semacam itu tidak pantas dikatakaan kebahagiaan. Hanya kebahagiaan yang munafik alias kesenangan saja.

"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS. Ali Imran:188)

Kebahagiaan yang berada dalam jalur yang benar dan dalam rangka membahagiakan orang lain adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Swt. Semoga kita adalah orang yang memiliki kebahagiaan itu sampai akhirat nanti.